SERPIHAN YANG TERSERAK TERANGKAI DALAM MOZAIK

Minggu, 14 Juni 2009

Bercakap dengan sunyi

(playlist laguku pagi ini)


Tak ada secangkir kopi, pun segelas teh hangat. Mentari yang bersinar cerah pagi ini sudah cukup menghangatkan udara. Beberapa saat lalu ponselku memberi kabar, kini saatnya benda yang sering tergenggaman di tangan itu beristirahat. Tombol nonaktif telah terpencet. Biarlah sunyi pagi ini yang kan kuajak bercakap. Tentang semua yang tak tertahan menyeruak dalam hati.


Ah, sunyi tak lagi bersahabat dengah hatiku, biarlah kubuat kegaduhan baginya. List lagu yang kan menemani sisa pagi ini:


  1. Dewa 19 – I Want to Break Free (Entah apa isi liriknya aku tak peduli. Cuma ingin dengerin musiknya yg nge-beat. Untuk bangkitkan semangatku yang terkoyak berantakan pagi ini.)
  2. Saint Loco Ft. Astrid – Kedamaian (Juga cuma pengen denger beat-nya yg kenceng utk menopang semangatku yg rubuh pagi ini. Sedikit potongan lirik, “Tak ada kesedihan tak ada kepedihan, hanya satu kedamaian”)
  3. KLA – Yogyakarta (Untuk membuatku tersenyum, banyak kenangan di Jogja dengan temen-temen yg tak akan terlupakan)
  4. Koil Ft. Ahmad Dhani – Kenyataan dalam Fantasi (Tak peduli dg isi liriknya. Hanya butuh dengerin beat kencengnya bwt menyusun semangatku yang runtuh!)
  5. Dewa – Shine One (Idem. Cuma dengerin beatnya yg lumayan kenceng. Idon’t care dg liriknya. Semangat, please datanglah padaku!!!)
  6. Louis Amstrong – What A Wonderfull World (Memberiku inspirasi untuk selalu melihat keindahan dunia dan hidup, bagaimanapun keadaannya)


Ada satu lagu yang liriknya pas dengan perasaanku pagi ini (kecuali di satu bagian). Aku suka sekali lagu itu, tapi tak berani kumasukkan dalam playlist dan mendengarkannya. Justru hanya akan semakin meruntuhkanku jika kudengar.


”Satu jam saja cukup bagiku mencintai kamu di hatiku.

Tapi bagiku, melupakanmu, butuh waktuku,

Seumur hidupku”


Yah, satu jam saja cukup bagiku untuk mencintaimu. Tapi butuh waktu seumur hidupku untuk melupakanmu.

Kukatakan, ”Aku tak menyesalinya!”

Baca Selanjutnya..

Senin, 09 Maret 2009

tak lelahkah bayangmu?

hari bulan tahun telah berlalu
tak kuingat lagi kapan kau tinggalkan bayangmu disana
dan tak kuingat pula
sejak kapan telah ku bunuh hatiku agar tak kembali melihat bayangmu

tapi pagi ini
masih saja kulihat bayangmu
di sudut-sudut kotaku
di simpul-simpul jalan yang pernah kita lewati

”Persetan denganmu!”
tak kuingat pula berapa ulang kali kata tak terucap itu telah terlecut
untuk bayangmu
hingga aku bosan

tak lelahkah bayangmu?
berada di sudut-sudut itu
juga di simpul-simpul jalan itu

”Pergilah,
tinggalkan sudut-sudut kotaku
tinggalkan simpul-simpul jalan itu.”

pergilah!

Baca Selanjutnya..

Jumat, 09 Januari 2009

reflecting


Foto diambil di: Samirono, Sleman, Yogyakarta


Baca Selanjutnya..