SERPIHAN YANG TERSERAK TERANGKAI DALAM MOZAIK

Kamis, 27 Oktober 2011

dinihari, caffeine, dan hujan

dinihari buta, tapi mataku belum bisa terpejam. mungkin gara-gara sisa caffein yang masih mengalir dalam nadiku, dari secangkir kopi yang kuminun beberapa waktu tadi.

syahdu suara hujan di luar sana dan alunan nada-nada sayup dari sebuah kotak pipih di genggaman tanganku ternyata belum mampu pula membuatku terbuai ke alam antah berantah.

mungkin simfoni hujan ini terlalu indah untuk dilewatkan, hingga mataku belum mau terpejam.

dan bolehkah kugandeng tanganmu? sekedar menemaniku menikmati nyanyian alam ini, sampai ku terlelap. walaupun kemudian nanti ketika aku membuka mata akan kusadari itu hanyalah mimpi. tapi setidaknya, kamu telah menemaniku, meski di alam antah berantah.

Baca Selanjutnya..