SERPIHAN YANG TERSERAK TERANGKAI DALAM MOZAIK

Sabtu, 27 Desember 2008

terjaga dalam mimpi

Mataku terbuka. Pandanganku tak terhalang apa pun kecuali langit bebas. Kulihat cahaya menyilaukan dari arah barat di langit yang berwarna biru gelap dengan semburat ungu dan jingga. Kurasa ada yang aneh, sesuatu bulat bercahaya berada di sisi barat, sementara langit masih serupa fajar dini. Kemudian kusadari saat itu memang bukanlah sore melainkan fajar, dan bulatan dengan cahaya berpendar menyilaukan itu adalah bulan.

Sementara, matahari ada di sisi lain langit, di arah timur. Dalam satu waktu bisa kulihat dua benda langit yang selalu datang bergantian itu. Matahari yang menggantikan bulan di siang hari, dan bulan yang menggantikan matahari ketika malam. Benar-benar pemandangan yang aneh, karena keduanya ada di satu langit pada saat bersamaan.

Masih terpukau dengan keanehan ini, tak berapa lama kemudian kulihat tiga pesawat yang bergerak cepat melintas. Pesawat tak bersuara yang di bagian belakangnya menyemburkan semacam cahaya biru. Serupa pesawat yang biasa kulihat di film-film fiksi ilmiah. Pesawat-pesawat itu kemudian berbelok lembut berbalik 360 derajat ke arah datangnya sambil menukik untuk mendarat. Tak ada suara terdengar.

Beberapa sosok turun dari pesawat. Mereka bergerak menuju ke arahku. Jelas sosok-sosok itu adalah manusia dan bukan makhluk asing atau alien. Ternyata mereka bersenjatakan lengkap, siap tempur. Dan sesaat kemudian kusadari, ternyata aku sedang berada di medan perang. Sebuah daerah berbukit-bukit dengan jurang dan sungai, serta hamparan semak belukar dan pepohonan liar.

Suasana saling mengintai akhirnya terpecah oleh rentetan suara tembakan dari seberang. Moncong senapan otomatis yang memuntahkan peluru-peluru itu mengarah tepat padaku. Bisa kudengar desingan peluru-peluru yang kulihat melesat semakin dekat ke arahku.

“Brughhh!!” Sedetik kemudian aku terjatuh. Tapi bukan karena tembakan itu. Aku tergelincir dari sofa yang selama dua jam tadi telah menjadi penyangga tubuhku. Ya, aku kembali terjaga. Kali ini benar-benar terjaga, karena aku tidak membuka mata di medan perang seperti beberapa saat sebelum ini.

Baca Selanjutnya..

Kupu-kupu pagi ini

Aku masih konsentrasi di depan komputer saat seekor kupu-kupu tiba-tiba terbang menari-nari di depanku pagi ini, di samping monitor. Beberapa saat dia memamerkan sayap putih kehijauan dengan sedikit warna hitam yang mengepak-ngepak lincah tanpa suara. Kepakan sunyi yang ceria. Ia pun melesat menjauh. Tak berapa lama kemudian ia kembali. Bahkan kali ini ia menari-nari mengitariku, menyenggol lenganku, dan memutariku lagi. Hingga kemudian ia beraksi menari lincah menghalangi pandanganku yang sedang menatap monitor. Sesekali ia menyentuhkan kepakan sayapnya pada tuts keyboard.

Entah bagaimana ia bisa masuk ke ruanganku. Kupu-kupu ini sedang mencari perhatianku rupanya..

ps: kupu2nya bukan kiasan a.k.a. nyata, kejadian pagi2 beberapa hari lalu.

Baca Selanjutnya..

you've hurt me


Foto diambil pada pameran tunggal Suroso di Yogyakarta


Baca Selanjutnya..

Selasa, 16 Desember 2008

What A Wonderful World

I see trees of green........ red roses too
I see em bloom..... for me and for you
And I think to myself.... what a wonderful world.

I see skies of blue..... clouds of white
Bright blessed days....dark sacred nights
And I think to myself .....what a wonderful world.

The colors of a rainbow.....so pretty ..in the sky
Are also on the faces.....of people ..going by
I see friends shaking hands.....sayin.. how do you do
Theyre really sayin......i love you.

I hear babies cry...... I watch them grow
Theyll learn much more.....than Ill never know
And I think to myself .....what a wonderful world

The colors of a rainbow.....so pretty ..in the sky
Are there on the faces.....of people ..going by
I see friends shaking hands.....sayin.. how do you do
Theyre really sayin...(I ....love....you).

I hear babies cry...... I watch them grow
(you know their gonna learn
A whole lot more than Ill never know)
And I think to myself .....what a wonderful world
Yes I think to myself .......what a wonderful world

-What A Wonderful World by Louis Armstrong-

Baca Selanjutnya..

memotret potret



Baca Selanjutnya..

Senin, 15 Desember 2008

tak ada makna

“Dingin” itulah satu kata yang tercetus oleh seorang kawan. Dan sepotong puisi tak selesai ini pun terangkai. Tak ada makna, tak ada maksud. Tidak nyambung pula hehe. “Puisinya emang gak nyambung” kata seorang kawan tadi. “Yah, namanya juga waton (asal)” timpalku. :D

dingin menyusup dari sela pori
menyeruak dalam relung hati
membawa beku tak terperi

setitik cahaya melintas
berikan secercah pelita
mebawa kehangatan
bagi jiwa nan beku
bagi jiwa nan beku

Baca Selanjutnya..

Sabtu, 13 Desember 2008

100 x FRANCE


Foto diambil di: Sri Sasanti Gallery Yogyakarta


Baca Selanjutnya..

Jumat, 12 Desember 2008

THE RAIN IS GONE

I can see clearly now the rain is gone
I can see all obstacles in my way
Gone are the dark clouds that had me down
It's gonna be a bright bright bright bright sun shiny day
It's gonna be a bright bright bright bright sun shiny day

Oh yes I can make it now the pain is gone
All of the bad feelings have disappeared
Here is that rainbow I've been praying for
It's gonna be a bright bright bright bright sun shiny day

Look all around there's nothing but blue skies
Look straight ahead there's nothing but blue skies



I can see clearly now the rain is gone
I can see all obstacles in my way
Here is that rainbow I've been praying for
It's gonna be a bright bright bright bright sun shiny day
It's gonna be a bright bright bright bright sun shiny day
Bri-ri-ri-ri-right
Bright bright bright bright sun shiny day
Oh yeah
It's gonna be a bright bright bright bright sun shiny day
It's gonna be a bright bright bright bright sun shiny day
It's gonna be a bright bright bright bright sun shiny day

- I Can See Clearly Now by Jimmy Cliff -

Baca Selanjutnya..

mix n match


wedang lombok, gurami grontol, dan steak ketela pohong
foto diambil di: omah dhuwur kota gede yogyakarta

Baca Selanjutnya..

Kamis, 11 Desember 2008

AKU JUARANYA

Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu bahagiaku juga
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati

Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri

Meski seringkali kau malah asyik sendiri
Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya


Hampamu tak kan hilang semalam
Oleh pacar impian
Tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Kupercaya diri
Cintaku yang sejati

Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Kau selalu meminta terus kutemani
Engkau selalu bercanda andai wajahku diganti
Relakan ku pergi
Karna tak sanggup sendiri

Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu Aku kan jadi juaranya
-Malaikat Juga Tahu by Dewi Lestari-

Baca Selanjutnya..

Senin, 08 Desember 2008

PASIR DAN BATU

Alkisah tentang dua orang yang bersahabat sedang berjalan melewati gurun pasir. Di perjalanan, mereka terlibat argumentasi satu sama lain dan salah seorang dari mereka menampar wajah sahabatnya. Sang sahabat yang ditampar wajahnya pun kesakitan, tapi tanpa mengatakan sepatah katapun ia menulis di atas pasir yang buyinya;
HARI INI SAHABATKU MENAMPAR WAJAH KU
Mereka tetap berjalan sampai akhirnya tiba di sebuah oasis. Mereka memutuskan thuk mandi di sana, namun tiba-tiba sahabat yang ditampar tadi terjebak di pasir hidup dan mulai tenggelam. Tetapi dia diselamatkan oleh sahabatnya yang tadi menampar dia. Setelah diselamatkan sahabatnya itu, dia menulis sesuatu di atas batu yang berbuyi;
HARI INI SAHABATKU MENYELAMATKAN HIDUP KU
Lalu sahabatnya bertaya, setelah aku menyakitimu kamu menulis di pasir dan sekarang kamu menulis di batu, kenapa,,,???
Sahabatnya menjawab ketika seseorang menyakiti, kita menulis di atas pasir yang mana akan disapu oleh angin maaf, tetapi ketika seseorang melakukan sesuatu yang baik thuk kita, kita harus mengukirnya di atas batu yang mana tidak akan terhapus oleh angin.

BELAJARLAH MENGUKIR KEKECEWAAN KAMU DI ATAS PASIR DAN MENGUKIR KEBAHAGIYAAN KAMU DI ATAS BATU.

Semoga cerita saya ini bisa di ambil hikmahnya, sooo salam kenal dari ku (liya).

Baca Selanjutnya..

Jumat, 05 Desember 2008

terserak


detik meloncat lewati hari
bulan pun melesat berganti tahun
kemarin tunas hijau tumbuh dan mekar
esok, daun kering terserak
penuhi tanah yang telah berlumut

kemarin tanah itu berdebu
tersengat panasnya mentari kemarau
pagi tadi hujan menjamu lumut
untuk kembali menghijau

debu berteriak,
“air membuat angin tak mampu lagi menerbangkanku”

daun kering pun berlari
coba meraih kembali waktu
yang perlahan menghancurkannya menjadi remah

"aku bukan untuk kau kejar,
tapi untuk tidak kau siakan”
waktu berlalu

Baca Selanjutnya..