SERPIHAN YANG TERSERAK TERANGKAI DALAM MOZAIK

Jumat, 05 Desember 2008

terserak


detik meloncat lewati hari
bulan pun melesat berganti tahun
kemarin tunas hijau tumbuh dan mekar
esok, daun kering terserak
penuhi tanah yang telah berlumut

kemarin tanah itu berdebu
tersengat panasnya mentari kemarau
pagi tadi hujan menjamu lumut
untuk kembali menghijau

debu berteriak,
“air membuat angin tak mampu lagi menerbangkanku”

daun kering pun berlari
coba meraih kembali waktu
yang perlahan menghancurkannya menjadi remah

"aku bukan untuk kau kejar,
tapi untuk tidak kau siakan”
waktu berlalu

1 komentar:

FATAMORGANA mengatakan...

puisinya kereeen..